Pertumbuhan Perusahaan AirAsia di Tanah Air Tidak Sesuai Dengan Harapan, Rugi Rp982,5 Miliar!
Kinerja perusahaan ini mengalami kenaikan signifikan selama semester pertama tahun 2025, yang dituangkan dalam rupiah Rp982,5 miliar. Ini merupakan dampak dari peningkatan beban operasional dan biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan layanan penerbangan.
Pihak AirAsia mencatatkan pendapatan Rp6 triliun selama semester ini, meningkat sebesar 2,5 persen dibandingkan dengan Rp5,9 triliun di semester sama tahun lalu. Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak disebut-sebut karena peningkatan biaya operasional yang mencapai Rp0,9 triliun.
Pembiayaan utama AirAsia berasal dari penjualan tiket pesawat, dengan total Rp6,73 triliun. Pada sisi lain, pendapatan tambahan dari pelayanan layanan kargo dan charter mencapai Rp52,7 miliar dan Rp7,7 miliar.
Menurut laporan keuangan AirAsia di Bursa Efek Indonesia, diperkirakan asset perusahaan sebesar Rp5,6 triliun pada 30 September 2025. Namun ini menurun dari Rp5,7 triliun pada Desember tahun lalu. Ketergantungan utama AirAsia adalah dalam bentuk hutang, yaitu sebesar Rp16 triliun.
Dengan demikian, perusahaan ini menghadapi keterbatasan modal yang mencapai Rp10,4 triliun dan juga ada permasalahan dengan pendanaan operasional.
Kinerja perusahaan ini mengalami kenaikan signifikan selama semester pertama tahun 2025, yang dituangkan dalam rupiah Rp982,5 miliar. Ini merupakan dampak dari peningkatan beban operasional dan biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan layanan penerbangan.
Pihak AirAsia mencatatkan pendapatan Rp6 triliun selama semester ini, meningkat sebesar 2,5 persen dibandingkan dengan Rp5,9 triliun di semester sama tahun lalu. Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak disebut-sebut karena peningkatan biaya operasional yang mencapai Rp0,9 triliun.
Pembiayaan utama AirAsia berasal dari penjualan tiket pesawat, dengan total Rp6,73 triliun. Pada sisi lain, pendapatan tambahan dari pelayanan layanan kargo dan charter mencapai Rp52,7 miliar dan Rp7,7 miliar.
Menurut laporan keuangan AirAsia di Bursa Efek Indonesia, diperkirakan asset perusahaan sebesar Rp5,6 triliun pada 30 September 2025. Namun ini menurun dari Rp5,7 triliun pada Desember tahun lalu. Ketergantungan utama AirAsia adalah dalam bentuk hutang, yaitu sebesar Rp16 triliun.
Dengan demikian, perusahaan ini menghadapi keterbatasan modal yang mencapai Rp10,4 triliun dan juga ada permasalahan dengan pendanaan operasional.