Mengenai AI asisten virtual yang berasal dari luar negeri, hasil penelitian yang dilakukan oleh 22 organisasi media publik di seluruh dunia ternyata menunjukkan bahwa tiga perusahaan asal Inggris dan Amerika Serikat tidak tepat dalam menyebarkan informasi berdasarkan sumber yang valid. Penelitian ini yang melibatkan perusahaan besar seperti BBC, NPR, dan Microsoft telah menemukan bahwa 45% dari jawaban AI asisten tersebut memiliki kesalahan atau keliru.
Salah satu kesalahan yang paling mencurigakan adalah pernyataan Olaf Scholz sebagai Perdana Menteri Jerman, padahal sebenarnya sudah ada Friedrich Merz yang menjabat sebelumnya. Kesalahan ini juga terjadi pada jawaban terkait dengan Mark Rutte yang dianggap sebagai Sekretaris Jenderal NATO setelah Jens Stoltenberg telah mengambil alih peran tersebut.
Menurut Jean Philip De Tender, Deputy Direktur Jenderal European Broadcasting Union (EBU), penelitian ini menunjukkan bahwa AI asisten sistematis dan berdampak pada kepercayaan masyarakat. Ketika orang tidak tahu siapa yang dapat dipercaya, maka mereka akhirnya tidak percaya sama sekali dan itu dapat meredupi partisipasi demokratis.
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian terbesar sejati yang pernah dilakukan dalam sejarah. Dalam penelitian ini, diuji empat AI asisten yang paling populer, yaitu ChatGPT, Microsoft's Copilot, Google's Gemini dan Perplexity AI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31% dari jawaban memiliki masalah sumber, sedangkan 20% mengandung kesalahan fakta.
Kesalahan tersebut terjadi pada semua jawaban yang diuji, bahkan meskipun ada beberapa perbaikan. Namun, penelitian ini telah menunjukkan bahwa masih banyak kesalahan yang signifikan dalam jawaban AI asisten tersebut.
Salah satu kesalahan yang paling mencurigakan adalah pernyataan Olaf Scholz sebagai Perdana Menteri Jerman, padahal sebenarnya sudah ada Friedrich Merz yang menjabat sebelumnya. Kesalahan ini juga terjadi pada jawaban terkait dengan Mark Rutte yang dianggap sebagai Sekretaris Jenderal NATO setelah Jens Stoltenberg telah mengambil alih peran tersebut.
Menurut Jean Philip De Tender, Deputy Direktur Jenderal European Broadcasting Union (EBU), penelitian ini menunjukkan bahwa AI asisten sistematis dan berdampak pada kepercayaan masyarakat. Ketika orang tidak tahu siapa yang dapat dipercaya, maka mereka akhirnya tidak percaya sama sekali dan itu dapat meredupi partisipasi demokratis.
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian terbesar sejati yang pernah dilakukan dalam sejarah. Dalam penelitian ini, diuji empat AI asisten yang paling populer, yaitu ChatGPT, Microsoft's Copilot, Google's Gemini dan Perplexity AI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31% dari jawaban memiliki masalah sumber, sedangkan 20% mengandung kesalahan fakta.
Kesalahan tersebut terjadi pada semua jawaban yang diuji, bahkan meskipun ada beberapa perbaikan. Namun, penelitian ini telah menunjukkan bahwa masih banyak kesalahan yang signifikan dalam jawaban AI asisten tersebut.