Pihak pemerintah menetapkan untuk menertibkan pemenuhan standar konstruksi bangunan, terutama di Pondok Pesantren (ponpes), setelah tragedi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi serta pengecekan langsung di lapangan untuk menjamin pemenuhan standar konstruksi bangunan.
Tragedi ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny mengingatkan pentingnya pemenuhan standar keselamatan dan kelayakan gedung bagi pesantren maupun bangunan lain. AHY mengaku bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan para pemimpin daerah untuk melakukan sosialisasi serta pengecekan langsung di lapangan menyangkut standar konstruksi bangunan.
"Kita ingin ke depan semakin menertibkan, sehingga tidak ada lagi kejadian serupa," kata AHY. "Ini juga sangat terkait dengan para pemimpin di daerah tentunya para gubernur, wali kota, termasuk bupati agar sama-sama kita mengawal ini melakukan sosialisasi, melakukan pemeriksaan lapangan sehingga bisa kita evaluasi dan kita perbaiki kita cegah hal-hal seperti ini lagi."
Pihak pemerintah juga akan melakukan evaluasi kondisi bangunan pesantren di Tanah Air. AHY mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang berencana mengevaluasi kondisi bangunan pesantren di Indonesia.
Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk, menyebabkan ratusan santri sedang melaksanakan Salat Asar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut. Hasil pencarian akhirnya menemukan 171 korban, termasuk 104 selamat dan 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh.
Tragedi ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny mengingatkan pentingnya pemenuhan standar keselamatan dan kelayakan gedung bagi pesantren maupun bangunan lain. AHY mengaku bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan para pemimpin daerah untuk melakukan sosialisasi serta pengecekan langsung di lapangan menyangkut standar konstruksi bangunan.
"Kita ingin ke depan semakin menertibkan, sehingga tidak ada lagi kejadian serupa," kata AHY. "Ini juga sangat terkait dengan para pemimpin di daerah tentunya para gubernur, wali kota, termasuk bupati agar sama-sama kita mengawal ini melakukan sosialisasi, melakukan pemeriksaan lapangan sehingga bisa kita evaluasi dan kita perbaiki kita cegah hal-hal seperti ini lagi."
Pihak pemerintah juga akan melakukan evaluasi kondisi bangunan pesantren di Tanah Air. AHY mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang berencana mengevaluasi kondisi bangunan pesantren di Indonesia.
Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk, menyebabkan ratusan santri sedang melaksanakan Salat Asar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut. Hasil pencarian akhirnya menemukan 171 korban, termasuk 104 selamat dan 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh.