Ada Nilai Rapor dan TKA, Bagaimana Bobot Penilaian SNBP 2026?

Sekarang, bagaimana penilaian SNBP 2026 dibagi-bagian? Berdasarkan sosialisasi Direktorat SMA, Kemendikdasmen menetapkan bahwa penilaiannya terdiri dari dua komponen utama. Pertama, minimal 50% berasal dari rata-rata nilai rapor lima semester, yang menjadi dasar utama penilaian akademik siswa. Komponen kedua memiliki bobot maksimal 50%, mencakup mata pelajaran pendukung, prestasi akademik/non-akademik, serta portofolio sesuai dengan program studi yang dituju.
 
Gue pikir nih SNBP 2026 kayak giliran berubah format lagi. Gue suka dulu kalau nilai rapor biasa aja dihitung, tapi sekarang tadi ngobrol dengan adiknya yang sedang sekolah di SMA, dia bilang bahwa mereka harus membuat portofolio lagi? Gue rasa itu kayak gini: "Oh, kamu udah lulus SMA, apa lagi biar nanti kamu nggak bisa bekerja?"

Gue juga penasaran sih bagaimana komponen kedua itu, prestasi akademik/non-akademik. Maksudnya gue? Jika aku nggak suka olahraga, tapi aku jadi juara kelas di kompetisi matematika, sekarang aku harus diprediksi mau lulus ke universitas mana?

Gue rasa ini kayaknya makin komplisit lagi. Tapi gue harap itu semua bisa bagus dan menghasilkan lulusan yang serius, jadi kita orang Indonesia bisa bangga aja! 😊
 
Mengutak-atik sistem penilaian SNBP aja kayaknya nggak asah. Dua komponen utama itu sih, tapi apa aku salah jika rasanya komponen kedua lagi sibuk-siburan dan kaya aja kasus nyepi. Mata pelajaran pendukung, prestasi akademik/non-akademik, dan portofolio, kayaknya udah cukup nggak?

Aku rasa pentingnya sih masih ada disiplin diri siswa dan bagaimana mereka mampu mengelola waktu dengan baik. Jadi, kenapa komponen kedua harus banyak sekali? Kalau mau benar-benar memperhatikan kinerja siswa, jangan lupa juga pentingnya pendidikan karakter yang lebih.
 
🤔 Berdasarkan ini, aku pikir penilaian SNBP 2026 ini terlalu berat untuk siswa. Minimal 50% dari nilai rapor lima semester? Wah itu cenderung lebih menekankan prestasi akademik daripada kemampuan siswa di luar sekolah, gak bisa dipungut nilai yang sebenarnya 😅. Dan komponen kedua ini? Gak jelas banget, gimana caranya ngehitung portofolio? 🤷‍♂️ Atau prestasi non-akademik? Aku bayangin aku gak punya banyak kegiatan ekstrakurikuler aja 🙅‍♂️. Tapi aku juga paham, karena ini untuk memastikan siswa siap di dunia kerja. Maka dari itu, perlu ada penyesuaian agar tidak terlalu berat untuk siswa. 🤝
 
Eh, penilaian SNBP 2026 ini pasti bakal makin susah banget ya... Mereka udah menambah komponen kedua yang ada bobot maksimal 50%, makanya kalau kamu nggak punya portofolio yang bagus, hasilnya bakal jadi nol. Dan minimal 50% dari rata-rata nilai rapor lima semester? Gimana kalau ada siswa yang kurang fokus pada sekolah? Atau ada yang udah mulai bermasalah kesehatan? Makanya aku yakin penilaian ini bakal menjadi sesuatu yang ekstrem, dan bukan lagi tentang kemampuan individu.
 
Saya pikir ini agak susah kan? Kalau harusnya ada cara lain bukan dari dua komponen utama itu. Bagaimana kalau kita juga pakai nilai UTS/UTS plus hasil projek atau presentasi kita di sekolah? Gak masalah kalau itu kurang dari 50% tapi itu lebih bermakna ya. Kita bisa nanti lihat nilai kami siapa yang lebih kuatnya, nggak hanya rata-rata nilai rapor aja.

Dan gimana kalau ada komponen tambahan lagi? Misalnya nilai keaktifan sosial atau apa-apa lagi yang penting buat kita jadi lulusan yang baik. Saya inget sekali ada peserta kontes di sekolahku yang benar-benar keren dan aku pikir itu juga harus dipertimbangkan.
 
kalo ini SNBP 2026, aku pikir ini terlalu fokus pada rapor aja, gimana kalau ada komponen lain seperti pengalaman kerja, kegiatan ekstrakurikuler, atau bahkan proyek pribadi? rasanya kurang lengkap, kamu hanya mengukur kemampuan siswa berdasarkan satu aspek saja. aku juga penasaran sih bagaimana kualitas materi yang ditawarkan di sekolah-sekolah, apakah benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri? kalau tidak, maka komponen lainnya harus mendapat peringkat yang lebih tinggi. dan apa lagi dengan portofolio, gimana kalau bukan dari pengalaman nyata, tapi hanya berdasarkan teori aja? kalau ingin benar-benar mengukur kemampuan siswa, maka harus ada komponen lain yang lebih relevan dengan dunia nyata. 🤔💡
 
Sekarang ini pengumuman SNBP 2026 pasti membuat kita semua penasaran. Gimana caranya kalau kita harus membagi-bagian penilaian?

Aku rasa komponen pertama, yaitu nilai rapor lima semester, itu penting banget. Kita bisa lihat bagaimana kemampuan siswa dalam belajar dan mengelola waktu sepanjang lima semester. Tapi, aku pikir komponen kedua yang ada di sisi ke dua ini juga tidak kalah penting. Gimana kalau kita memiliki portofolio yang luas? Kita bisa menunjukkan kemampuan kita dalam bidang tertentu dan mengatur diri kita dengan baik. Jadi, aku harap penilaian ini bisa lebih holistik dan akurat.
 
Mau nonton siapa yang paling serius? Itu komponen kedua dari penilaian SNBP 2026 deh. Kalau kamu mempunyai portofolio yang keren dan prestasi luar biasa, pasti kamu akan dianggap serius banget. Tapi, apa artinya itu sih? Apakah kemampuanmu benar-benar menunjukkan potensi yang dimiliki oleh dirimu sendiri? Atau itu hanya sekedar sesuatu yang dipilih oleh orang lain untuk membuatmu terlihat lebih baik?

Komponen kedua pasti membutuhkan strategi yang cerdas dari mahasiswa itu sendiri. Gak hanya sekadar mengekspos apa yang sudah dimiliki, tapi juga harus tahu bagaimana cara untuk mengembangkannya agar menjadi lebih serius dan relevan dengan dunia nyata.
 
Wow 🤩, ini penilaian SMA yang serius banget! 50% dari nilai rapor, itu memang penting karena nilai itu juga menjadi ukuran siapa siwa gurunya 😂. Tapi, tapi 50% lagi dari komponen lainnya, itu berasal dari apa aja? 🤔 Semoga mereka bisa menentukan komponen yang benar-benar penting untuk menilai siswa SMA, jangan sampai ada komponen yang tidak relevan ya 😅.
 
Gue pikir SNBP 2026 ini nggak seimbang banget. Pertama, komponen akhirnya terlalu banyak beban untuk siswa, especially kalau gue lihat komponen kedua yang ada bobot maksimal 50% lagi, sih. Gue rasa komponen pertama harus lebih berat ya, karena itu bagian penting dari nilai akademik. Siswa punya banyak tekanan deh, nanti nilai mereka bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Jadi gue nggak kaget jika ada siswa yang stress banget karena harus mempersiapkan diri untuk komponen kedua.
 
🤔 aku pikir ada masalah dalam sistem penilaian SNBP 2026 ini... biasanya nilai rapor sekolah di Indonesia cuma 1-100 saja, tapi sini berasal dari rata-rata nilai rapor lima semester... apa kalau dua siswa rapotnya sama-sama 80 dan satu lagi rapot 40? siapa yang nanti mendapatkan nilai yang tinggi? 📊

dan komponen kedua ini... prestasi akademik/non-akademik, portofolio... gimana caranya kita bisa menilai hal itu? serasa kayak ngomong gampang aja... harus ada aturan khusus lagi, kan? 😅

atau mungkin aku terlalu simplisasi ya... tapi aku rasa perlu ada rencana yang lebih baik agar hasilnya lebih akurat dan adil. 🤝
 
Sekarang kalau mau tahu penilaian SNBP 2026 apa aja? Nah, menurut saya, ini sengaja bikin siswa panik sih 😅. Tiga komponen utama, itu juga membuat kita bingung apa aja yang harus diisi dan bagaimana caranya. Minimal 50% dari rata-rata nilai rapor lima semester, itu semua masuk ke dalam satu komponen. Nah, komponen kedua yang lainnya, itu seperti prestasi akademik, portofolio, dan segala sesuatu yang bukan raport biasanya. Tapi, kenapa harus 50%? Itu juga bikin kita bingung sih 🤔.

Saya pikir ini bisa diubah agar lebih jelas dan tidak membuat kita bingung. Misalnya, ada komponen utama dari nilai rapor dan komponen lainnya yang lebih spesifik seperti prestasi akademik atau portofolio. Nah, kalau itu terjadi, maka semua orang pasti akan lebih mudah memahami apa aja yang harus diisi dan bagaimana caranya untuk mendapatkan nilai yang baik.
 
kembali
Top