Banjir di Aceh menyebabkan 799 site telekomunikasi mati. Hal ini disebabkan oleh bencana banjir yang berdampak pada infrastruktur telekomunikasi, sehingga mengganggu layanan telepon dan internet di beberapa wilayah Provinsi Aceh.
Sumber Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan bahwa Pusat Monitoring Telekomunikasi telah berkoordinasi dengan operator seluler terkait kemungkinan terjadinya gangguan layanan telekomunikasi pada lokasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya infrastruktur telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk, dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk di wilayah tersebut.
Berdasarkan data sebaran infrastruktur PMT, 1,42% dari total 34.660 site eksisting di Provinsi Aceh mati akibat bencana banjir. Hal ini menyebabkan gangguan layanan telekomunikasi yang berdampak pada komunitas dan masyarakat di daerah tersebut.
Sementara itu, di wilayah Sumatera Barat juga terjadi gangguan layanan telekomunikasi akibat banjir. Namun, jumlah sitenya lebih sedikit yaitu 16 site atau 0,12% dari total 12.865 site eksisting.
Sumber Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan bahwa Pusat Monitoring Telekomunikasi telah berkoordinasi dengan operator seluler terkait kemungkinan terjadinya gangguan layanan telekomunikasi pada lokasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya infrastruktur telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk, dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk di wilayah tersebut.
Berdasarkan data sebaran infrastruktur PMT, 1,42% dari total 34.660 site eksisting di Provinsi Aceh mati akibat bencana banjir. Hal ini menyebabkan gangguan layanan telekomunikasi yang berdampak pada komunitas dan masyarakat di daerah tersebut.
Sementara itu, di wilayah Sumatera Barat juga terjadi gangguan layanan telekomunikasi akibat banjir. Namun, jumlah sitenya lebih sedikit yaitu 16 site atau 0,12% dari total 12.865 site eksisting.