7 Hal Diketahui Wisata Ragunan Akan Dibuka Malam Hari

Jakarta akan menjadi destinasi wisata baru di malam hari dengan pembukaan Taman Margasatwa Ragunan (TM Ragunan) yang dilakukan sejak Agustus lalu. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan bahwa TM Ragunan akan dibuka hingga pukul 22.00 WIB setiap malam Minggu untuk menikmati suasana yang tenang dan menyenangkan.

Pihak pengelola wisata tersebut telah memilih jenis satwa yang aktif di malam hari (nokturnal) agar kegiatan ini tidak mengganggu kesejahteraan hewan. Pengunjung dapat berolahraga di TM Ragunan dengan jarak tempuh yang sudah ditentukan, sejauh 1,8 km. Selain itu, pengelola juga memastikan bahwa TM Ragunan tetap dibuka pada Sabtu pagi atau jam reguler.

Tarif Night at the Ragunan Zoo adalah normal seperti jam kunjungan reguler, yaitu Rp 20.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak. Namun, untuk eksplorasi satwa nokturnal, pengunjung wajib menggunakan kendaraan buggy car yang disewakan seharga Rp 250 ribu per jam dengan kapasitas lima orang.

Pengelola juga menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang, seperti penerangan jalan, pencahayaan di area satwa, serta area piknik malam hari. Sistem penerangan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu perilaku alami satwa. Selain itu, petugas keamanan dan pemandu lapangan akan selalu berjaga dan memantau aktivitas pengunjung selama jam operasional berlangsung.

Dalam beberapa minggu lagi, TM Ragunan akan diuji coba buka malam hari untuk menikmati fasilitas Ragunan tidak hanya di siang hari. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan bahwa uji coba 'Night at the Ragunan Zoo' hanya dilakukan setiap Sabtu dan akan dilakukan evaluasi.

Sementara itu, parkir tingkat juga sedang dipersiapkan di Ragunan dengan parkir bertingkat (elevated parking). Pemprov DKI sedang menyiapkan penataan kawasan parkir di Ragunan dengan parkir bertingkat (elevated parking).
 
Gue pikir kalau TM Ragunan bisa jadi destinasi yang seru buat dipelajari oleh mahasiswa hukum. Jangan lupa ada peraturan baru tentang pembukaan Taman Margasatwa Ragunan malam hari, siapa sih yang bilang biaya buggy sebesar Rp 250 ribu per jam itu? Mungkin bisa disesuaikan dengan tarif masuk atau sesuai peraturan kawasan.
 
Gue pikir ini nih, kalau TM Ragunan buka malam hari, makanya gue ragu banget sih. Mungkin aja buat pengunjung yang suka dengar hiruk pikuk siang hari deh, tapi bagaimana dengan mereka yang suka tidur pagi-pagi? Gue suka ngobrol di sini sama temen-temen, tapi kalau gak ada tempat yang nyaman untuk nonton dan berdiskusi, siapa yang mau ke Ragunan malam hari?
 
Malam hari di Jakarta udah jadi tempat yang populer banget, kenapa tidak wisata khusus dibeberapa daerah? Saya lihat kalau Ragunan udah dibuka malam, itu bisa bikin Jakarta lebih seru dan nyaman untuk dikunjungi. Tapi apa salahnya jika dipecahkan ke area lain kalau di bandingkan dengan yang ada sekarang? Misalnya, Taman Impian Jaya Ancol atau Balai Kota Jakarta? Saya rasa itu bisa bikin Jakarta menjadi destinasi wisata yang lebih beragam dan menarik.
 
tp gak perlu banget buat kelas satwa nokturnal ya, tapi pengelola wisata ini udah lama nungguin konsep ini. tp gak ada masalah kalau kita harus bayar uang lagi buat naik buggy car, biar bisa lihat satwa nokturnal di malam hari. apa salahnya sih kalau kita harus lebih banyak nolir lagi?
 
Pak, aku rasa kalau TM Ragunan malam ini gak cuma tentang keindahan satwa saja, tapi juga tentang how to manage urbanisasi yang serius di Jakarta. Aku pikir ini bisa jadi solusi sederhana untuk mengatasi masalah hawa di kota kita, tapi aku khawatir apakah ini bakal menjadi contoh bagi wisata lain yang gak seimbang dengan lingkungan? Aku harap Gubernur Pramono Anung bisa memantau proses ini dengan hati-hati agar tidak hanya sekedar 'fashionable' aja.
 
Maksudnya kalau Jakarta mau buka kawasan Ragunan malam hari itu apa sih? Siapa tahu ini bisa menjadi opsi liburan yang unik banget, tapi juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kehidupan hewan di kawasan itu. Banyak keuntungan dari hal ini, seperti peningkatan pendapatan wisata dan juga kenyamanan pengunjung karena bisa berolahraga malam hari.
 
Gak keberpikiran banget sih kan kalau Jakarta bisa jadi destinasi wisata baru malam hari. Lagian, TM Ragunan yang baru dibuka sejak Agustus ini sudah ada fasilitas untuk kegiatan malam, kayaknya akan lebih menarik bagi pengunjung. Tapi, aku rasa kalau harga buggy car itu sedikit mahal kan? Rp 250 ribu per jam? Biar-biarin nanti ada promo ya?
 
rasanya bagus banget, malam hari di TM Ragunan akan jadi tempat yang seru untuk berjalan-jalan, dan gak perlu khawatir karna pengelola sudah memilih satwa nokturnal yang tidak akan bergegas atau mengganggu aktivitas kita. tapi nih salah satu masalahnya adalah parkir tingkat masih belum selesai, makanya sebaiknya parkir tingkat tersebut diisi sebelum malam harinya tadi.
 
Malam hari di Jakarta pasti akan menjadi keseruan! 🌃️️️️ Pengelola TM Ragunan memang benar-benar pintar dengan cara ini. Mereka memilih satwa nokturnal untuk menikmati suasana yang tenang dan menyenangkan. Saya rasa pengunjung juga akan merasakan keseruan berolahraga di sini, tapi pasti harus hati-hati jangan terjebak di dalam buggy car yang kayaknya mewah 🤑️️️

Aku pikir ini adalah langkah besar bagi Jakarta untuk menjadi destinasi wisata baru dan tidak main-main. Membuka parkir tingkat juga sangat keren, aku harap parkir bertingkat bisa selesai cepat aja 💨
 
aku ngedain, tapi malah ada yang bikin aku merasa kurang semangat. kayaknya kita harus lebih fokus pada perubahan positif yang sebenarnya ada, bukan hanya berfokus pada kekodoran aja. seperti apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah di kota? atau bagaimana caranya kita bisa membuat Jakarta menjadi lebih hijau lagi? itu yang penting, bukan hanya buka parkir tingkat atau jam operasional zoo yang berbeda.
 
Malam-malanya Jakarta udah begitu sibuk, kan? Nah, aku pikir ini juga kegiatan yang bisa bikin kamu relaks dan ngobrol dengan keluarga. TM Ragunan malam hari kayaknya cukup menarik, terutama kalau kamu suka binatang. Tapi, gimana kalau malamnya udah sibuk? Aku khawatirin aku tidak bisa duduk santai di area piknik malam ini.

Dan ayo, siapa yang bilang kamu harus naik buggy car untuk lihat satwa nokturnal? Kamu bisa langsung nonton dan nikmati keindahan Ragunan malam hari tanpa harus berbelanja banyak. Bayangkan kayaknya seperti di taman binatang biasa, tetapi dengan suasana yang lebih misterius dan menyenangkan.
 
Malam ini, saya rasa bisa menjadi pengalaman yang asyik untuk mengunjungi TM Ragunan. Saya suka ide memilih jenis satwa yang aktif di malam hari agar kegiatan ini tidak mengganggu kesejahteraan hewan. Bayangkan sendiri berjalan-jalan di dalam taman, menonton luar-luar dengan hutan yang padat dan bengkak-bengkak, terlihat seperti dalam film aksi 🦇🌃. Saya rasa ini bisa menjadi spot foto yang unik 📸.
 
Malam-malam seperti ini kayaknya udah menjadi kebutuhan para wisatawan. Nggak perlu punya waktu yang luas, kamu bisa relaks di Ragunan sambil melihat hewan-hewannya yang aktif banget saat malam hari. Udah nggak ada kekacauan lagi. Sama-sama, pengelola juga sudah memperhatikan kenyamanan hewan soalnya. Nggak akan terjadi kejadian seperti di zaman dulu... 😊
 
Aku pikir itu ide yang tidak bisa salah, malam hari di Ragunan harus dibuat lebih seru! Dengan ada pemandu lapangan dan petugas keamanan, aku rasa pengunjung pun akan merasa lebih aman. Dan aku juga suka ide untuk parkir bertingkat, kayaknya nanti makin nyaman banget untuk driver yang berhenti di sini.

Aku juga penasaran dengan satwa nokturnal yang ada di Ragunan, apakah ada yang benar-benar aktif di malam hari? Dan aku rasa 1,8 km jarak tempuh itu cukup panjang, tapi aku suka banget kalau bisa berlari-lari bareng hewan di sini!
 
Malam hari ke Ragunan lagi deh! Saya pikir ini ide yang bagus, karena banyak orang yang ingin berolahraga di malam hari tapi takut kepanasan. Tapi saya khawatir dengan harga buggy car itu ya, Rp 250 ribu per jam itu mungkin terlalu mahal untuk kebanyakan orang. Saya harap pengelola bisa menyesuaikan harga dan membuatnya lebih terjangkau. Dan juga saran saya adalah, jangan lupa memasang penerangan yang tepat di area satwa agar tidak mengganggu perilaku alami mereka.
 
kembali
Top