Kerusuhan di Tawangmangu, Karanganyar: Puluhan Siswa SMP dan SD Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Pada hari ini (9 Oktober 2025), Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi fokus perhatian masyarakat setempat karena kasus pula-pulanya siswa SMP dan SD yang diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Puluhan anak-anak tersebut dinyatakan memiliki gejala-gejala seperti mual, muntah, lemas, dan pusing.
Menurut dokter Sulistyo Wibowo, Kepala Puskesmas Tawangmangu yang memimpin kerja sama untuk menangani kasus tersebut, sebagian dari siswa SD Negeri 3 Ngeblak dan SMP Negeri 1 Tawangmangu masih dirawat di puskesmas setempat. Sementara itu, beberapa anak-anak SD yang kondisinya membaik sudah diterbangkan pulang ke rumah.
Namun, ada lima siswa yang lebih berat gejala-gejalamnya, sehingga dirujuk ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan perawatan. Mereka mengalami dehidrasi yang parah, menurut Sulistyo.
"Semua mengeluhkan mual, muntah, lemas, dan pusing. Baik yang SD maupun SMP keluhan sama," ungkapnya dengan serius.
Kerusuhan ini menimbulkan perhatian dari komunitas setempat, sehingga berharap agar kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi di daerah mereka.
Pada hari ini (9 Oktober 2025), Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi fokus perhatian masyarakat setempat karena kasus pula-pulanya siswa SMP dan SD yang diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Puluhan anak-anak tersebut dinyatakan memiliki gejala-gejala seperti mual, muntah, lemas, dan pusing.
Menurut dokter Sulistyo Wibowo, Kepala Puskesmas Tawangmangu yang memimpin kerja sama untuk menangani kasus tersebut, sebagian dari siswa SD Negeri 3 Ngeblak dan SMP Negeri 1 Tawangmangu masih dirawat di puskesmas setempat. Sementara itu, beberapa anak-anak SD yang kondisinya membaik sudah diterbangkan pulang ke rumah.
Namun, ada lima siswa yang lebih berat gejala-gejalamnya, sehingga dirujuk ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan perawatan. Mereka mengalami dehidrasi yang parah, menurut Sulistyo.
"Semua mengeluhkan mual, muntah, lemas, dan pusing. Baik yang SD maupun SMP keluhan sama," ungkapnya dengan serius.
Kerusuhan ini menimbulkan perhatian dari komunitas setempat, sehingga berharap agar kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi di daerah mereka.