Tim Penyelamatan Jenazah Polda Jatim mengumumkan keberhasilan dalam mengidentifikasi 48 korban ambruk Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan total jenazah yang telah teridentifikasi sebesar 48 orang, tim ini juga menolak identitas 17 kantong jenazah yang masih dalam proses identifikasi.
Pihak Polda Jatim memastikan bahwa delapan kantong jenazah yang diperiksa sudah cocok dengan delapan nomor ante mortem. Tim penyelamatan ini beroperasi di RS Bhayangkara Polda Jatim dan telah berhasil mengidentifikasi nama-nama korban, termasuk alamat keluarga mereka.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Komisaris M Khusnan, menekankan bahwa tim penyelamatan ini telah bekerja keras untuk mengidentifikasi korban ambruk tersebut. "Malam ini langsung kami kembalikan ke keluarga. Kita doakan agar para korban mendapat tempat terbaik. Juga kami mohon doa dan dukungan kepada masyarakat untuk seluruh petugas yang sampai saat ini bekerja," katanya.
Dengan total jenazah yang telah identifikasi sebesar 48 orang, tim penyelamatan ini juga menolak identitas 17 kantong jenazah yang masih dalam proses identifikasi. Proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman ante mortem dan post mortem.
Jenazah-jenazah korban ambruk Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny ditemukan dalam kantong-kantong jenazah yang tidak cocok dengan nomorante-mortem mereka. Dengan demikian, tim penyelamatan ini harus bekerja keras untuk mengidentifikasi nama-nama dan alamat keluarga korban tersebut.
Dari total 48 korban ambruk Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny yang telah identifikasi, terdapat 13 orang laki-laki dan 35 orang perempuan. Jenis kecelakaan yang menyebabkan ambruk gedung tersebut masih belum diketahui.
Pihak Polda Jatim memastikan bahwa delapan kantong jenazah yang diperiksa sudah cocok dengan delapan nomor ante mortem. Tim penyelamatan ini beroperasi di RS Bhayangkara Polda Jatim dan telah berhasil mengidentifikasi nama-nama korban, termasuk alamat keluarga mereka.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Komisaris M Khusnan, menekankan bahwa tim penyelamatan ini telah bekerja keras untuk mengidentifikasi korban ambruk tersebut. "Malam ini langsung kami kembalikan ke keluarga. Kita doakan agar para korban mendapat tempat terbaik. Juga kami mohon doa dan dukungan kepada masyarakat untuk seluruh petugas yang sampai saat ini bekerja," katanya.
Dengan total jenazah yang telah identifikasi sebesar 48 orang, tim penyelamatan ini juga menolak identitas 17 kantong jenazah yang masih dalam proses identifikasi. Proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman ante mortem dan post mortem.
Jenazah-jenazah korban ambruk Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny ditemukan dalam kantong-kantong jenazah yang tidak cocok dengan nomorante-mortem mereka. Dengan demikian, tim penyelamatan ini harus bekerja keras untuk mengidentifikasi nama-nama dan alamat keluarga korban tersebut.
Dari total 48 korban ambruk Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny yang telah identifikasi, terdapat 13 orang laki-laki dan 35 orang perempuan. Jenis kecelakaan yang menyebabkan ambruk gedung tersebut masih belum diketahui.