45 Soal PAS Sejarah Indonesia Kelas 12 Semester 1 & Jawabannya

Periode Demokrasi Terpimpin dalam sejarah Indonesia ditandai dengan peningkatan kekuasaan Presiden, pemerintahan monarki, pengangkatan kabinet yang dipimpin oleh pemimpin PKI, serta kecenderungan sentralisasi dan menurunnya otonomi daerah. Sebagai hasil dari kondisi tersebut, terjadi peristiwa G30SPKI yang berujung pada peristiwa Tragedi Cikini.

Pada masa Demokrasi Parlementer (1948-1959), Indonesia mengalami proses kemerdekaan penuh dengan demokrasi. Pada saat ini, presiden Indonesia bertanggung jawab langsung kepada parlemen dan dewan perwakilan rakyat. Dalam masa Demokrasi Parlementer, muncul pula partai-partai politik yang berbeda, salah satunya adalah Partai Nasionalis (PN).

Sekitar 5 minggu setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Belanda menuduh bahwa mereka tidak memiliki hak atas wilayah Irian Barat dan mengajukan klaim perjanjian Renville untuk memenjarah daerah tersebut. Pada akhirnya, kekuasaan atas wilayah itu dibebaskan dari tangan Belanda dengan bantuan antarnegara.

Selama masa Demokrasi Parlementer, Indonesia juga memiliki kabinet yang dipimpin oleh Menteri Besar dan terdiri dari pemanggil pemerintahan. Kabinet ini bertugas dalam pembuatan kebijakan dasar dan tidak mempunyai kekuasaan eksekutif.

Selain itu, di masa Demokrasi Parlementer, Indonesia juga melakukan peristiwa politik yang sangat menentukan yaitu pernyataan politik yang ditujukan kepada bangsa-bangsa dunia tentang menerima jalan bagi kubu yang telah tertindas di seluruh dunia. Pernyataan ini dibuat oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno.

Di masa Demokrasi Parlementer juga mengalami peristiwa pembubaran Konstituante pada tahun 1956. Peristiwa ini adalah bagian dari upaya untuk mengurangi kekuasaan parlemen dan memperoleh pemimpin yang lebih kuat dengan kekuasaan eksekutif.

Terhadap kondisi politik Indonesia, Presiden pertama Indonesia, Sukarno menegosiasikan perjanjian antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963, yaitu Perjanjian Laut, Perjanjian Daratan, dan Perjanjian Antarnegara yang berlaku sampai hari ini.
 
Kasus peran Belanda di Irian Barat waktu itu super keren aja ๐Ÿ™Œ! Suatu saat lagi kita lihat Indonesia bisa melawan kekuasaan asing seperti itulah kemerdekaan Indonesia yang jelas ๐Ÿ’ช. Selain itu, aku think proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang di buat oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno sangat penting banget ๐Ÿ™. Pernyataannya tentang menerima jalan bagi kubu yang tertindas di seluruh dunia itu super inspiratif ๐Ÿ’–. Aku yakin jika kita bisa meniru kebijakan Sukarno saat itu maka Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju dan adil ๐ŸŒŸ.
 
Maksudnya sih kalau Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dia punya ide yang baik banget ketika menandatangani perjanjian Laut dengan Malaysia pada tahun 1963. Kalau gini nggak, apa artinya kita jadi diperlakukan seperti penjajah lagi? ๐Ÿ˜Š

Dan sih, kalau Demokrasi Parlementer itu masih aktif, berarti Presiden tidak bisa menjadikan diri sendiri sebagai raja, kan? ๐Ÿค”
Kalau nggak, apa artinya kita jadi demokrasi yang bagus, tapi tidak ada kontrol terhadap eksekutif? ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ
 
Gue pikir kalau di masa Demokrasi Parlementer itulah ketika Indonesia benar-benar bisa menunjukkan kemampuannya sebagai negara. Tanpa semua kekuasaan yang dipegang oleh presiden, kita bisa fokus pada pembangunan dan keamanan untuk rakyatnya. Nah, kalau di masa Demokrasi Terpimpin ini, terus banyak isu-isu yang sama-samanya. Kita gak perlu jadi seperti itu lagi ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ
 
Saya pikir masa Demokrasi Parlementer itu masih menjadi contoh yang baik bagaimana pemerintahan harus bertanggung jawab kepada rakyat melalui parlemen ๐Ÿ™. Tapi sekarang, saya tidak melihat banyak kesamaan dengan masa lalu...
 
aku pikir Demokrasi Parlementer itu waktu yang paling baik bagi Indonesia, kalau kan presiden tidak terlalu kuat dan lebih banyak otonomi untuk daerah-daerahnya ๐Ÿ™Œ. tapi sayangnya waktu itu sudah sibuk dengan konflik Irian Barat dan pembubaran Konstituante itu juga bikin kekacauan ๐Ÿ˜•. aku rasa kalau Indonesia bisa kembali ke masa Demokrasi Parlementer, kita bisa memiliki pemerintahan yang lebih baik lagi ๐Ÿคž.
 
Klo nonton tentang sejarah demokrasi di Indonesia, aku pikir Demokrasi Parlementer itu seperti permainan game yang seru banget! ๐Ÿคฉ Dengan pemerintahan monarki dan parlemen yang berkuasa, Indonesia bisa menunjukkan kemajuan dengan cepat dan efisien. Tapi, aku juga pikir gampang untuk mengelabui pasukan lawan ya? ๐Ÿ˜‚

Aku rasa Presiden pertama Sukarno itu punya pandangan yang agak serius banget tentang peristiwa G30SPKI. Aku yakin dia tidak sengaja ingin menimbulkan kerusakan besar di negaranya. Dan siapa tahu, kalau nggak ada Tragedi Cikini, mungkin Indonesia bisa mengambil jalur yang lebih baik dalam sejarahnya. ๐Ÿค”

Sekarang aku penasaran lagi tentang masa Demokrasi Terpimpin itu. Aku rasa kekuasaan Presiden di sana terlalu besar dan bisa menimbulkan masalah besar lagi? ๐Ÿ˜ณ
 
Saya bingung kalau negaraku ini selalu mengalami perubahan. Dari Demokrasi Parlementer hingga Demokrasi Terpimpin, apa yang jadi sih? ๐Ÿค” Berbeda-beda aja kayak konsumen makanan, suka-suka saja aja ๐Ÿฝ๏ธ. Tapi, kalau kita lihat sejarahnya, kita bisa melihat bagaimana Indonesia pernah menjadi negara dengan demokrasi yang sebenarnya. Kenapa sih kini menjadi Demokrasi Terpimpin yang jadi target rantingan? ๐Ÿ˜’.

Saya pikir, kalau kita ingin kembali ke masa lalu, kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan itu. Tapi, bagaimana cara kita bisa melakukannya? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ Kita harus banyak berdiskusi dan memahami apa yang sebenarnya membuat kita merasa tidak puas dengan pemerintahan saat ini. ๐Ÿ—ฃ๏ธ

Dan, saya rasa kita harus lebih fokus pada keberagaman di Indonesia bukan hanya fokus pada perbedaan-partai-politik atau apa-apa itu. ๐Ÿ˜Š Kita harus belajar untuk menghargai pendapat dan perbedaan di kalangan orang-orang lainnya. ๐Ÿ’–
 
Gue pikir masa Demokrasi Parlementer itu kaya banget. Kalau gak ada perbedaan antara presiden dan parlemen, Indonesia udah lebih stabil dan jadi contoh bagi negara-negara lain ๐Ÿค. Tapi sekarang, gue rasa pemerintahan terpimpin lagi, dan itu bikin gue khawatir nih... ๐Ÿ˜ฌ. Sebenarnya, gue senang bisa melihat adanya partai-partai politik yang berbeda, seperti PN ๐Ÿค. Maka dari itu, gue harap pemerintahan kita bisa kembali ke arah Demokrasi Parlementer, jadi presiden dan parlemen bisa bekerja sama dengan lebih baik ๐Ÿ’ช.
 
Tapi kan kok masih banyak hal yang tidak jelas ๐Ÿ˜. Sebenarnya apa itu demokrasi terpimpin itu? Kalau benar-benar demokrasi, kenapa Presiden tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat? ๐Ÿค” Atau apalagi klaim bahwa Belanda tidak memiliki hak atas Irian Barat, sih benar-benar ada bukti apa? ๐Ÿ“š
 
kembali
Top