35 Siswa Diduga Keracunan MBG Dibawa ke Puskesmas di Klaten

At least 35 students from SMPN 1 Wedi in Klaten, Central Java, were suspected of food poisoning after consuming a free breakfast program (MBG) provided by the school administration. The students, mostly between the ages of 11 and 17, arrived at the Puskesmas Wedi clinic on Wednesday morning with symptoms such as nausea, vomiting, and diarrhea.

The situation was further complicated when another student, an 11-year-old girl named AR from SDIT Bahrul Ulum Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi, also fell ill. Her mother said that her daughter had eaten the same breakfast program provided by the school, but only began experiencing symptoms after 02:00 WIB.

According to the clinic's records, a total of 35 students were treated for suspected food poisoning, with 1 student observed at the clinic and 19 receiving treatment at home. The remaining 15 students were referred to the RSD Bagas Waras hospital for further treatment.

Personnel from the TRC BPBD Klaten and TNI also arrived on the scene to assist in evacuating patients. The situation was further complicated when it became clear that some students had already consumed the contaminated food before symptoms began to manifest, as stated by Dr. Anggit Budiarto, the head of the Dinas Kesehatan Klaten.

The authorities have yet to provide a statement on how the school administration managed the food safety situation. The incident has raised questions about the effectiveness of the school's health and safety protocols in preventing such incidents in the future.
 
🤕 Wah, ini kisah yang salah banget! Kita harus berhati-hati dengan makanan yang dibagikan oleh sekolah. Mau tidak mau, aku rasa semua orang tua harus memeriksa terlebih dahulu kemudian apa yang dibagikan itu aman atau tidak. Jangan sampai kisah ini menjadi contoh bagi anak-anak kecil kita di Indonesia 💔.
 
Makasih ya, ini kisah yang bikin perut berantakan 😷. Saya rasa kesal banget ketika lihat news ini, apalagi karena anak-anak yang terkena itu. Bagaimana kalau kita mulai dari prinsip dasar masing-masing kegiatan sekolah harus ada proses test dulu sebelum disajikan kepada mahasiswa atau siswa? Seperti di labirin makanan, ya. Saya rasa perlu ada konsep "test food" yang dijalankan setiap kali ada acara seperti ini di sekolah. Dengan begitu kita bisa mengetahui terlebih dahulu apakah makanan itu aman atau tidak. 🤔
 
Maaf ya, gak bisa dipercaya kalau SMPN 1 Wedi ini ngerasa tidak peduli sama sekali dengan keselamatan kesehatan siswa-siswi mereka. Siapa yang bilang sih kalau itu program MBG cuma untuk memberikan bekal aja bukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan? Nanti bnyak kecelakaan seperti ini, nanti bagaimana caranya mengatasinya?

Dan apa dengan otoritas setempat? Nah, sepertinya lagi-lagi gak peduli sama sekali. Kalau bukan dikejar, kalau tidak ada konsekuensi, siapa tahu kalau itu aja cari solusi sendiri deh. Gak enak banget ya, siswa-siswi yang harus menghadapi gejala sakit muda-muda nih
 
aya kayak pengalaman banget sama kejadian ini 🤢, kalau nonton langsung di TV atau blog tentang kesehatan, pasti bingung apa yang terjadi dan bagaimana reaksi para wali gurunya itu 🙄. tapi kalau kita lihat dari aspek sosial, sih ada yang bikin perasaan sedang 'running' di sini... seperti mana kalau kita pikir 'free breakfast' itu kan boleh? tapi apa benar-benar 'free'? Apakah ada pemeriksaan kualitas makanan sebelum disajikan ke anak-anak? 🤔

dan yang bikin kayaknya perlu dipertimbangkan juga adalah kalau kita sudah tahu siapa yang terkena penyakit dan bagaimana cara mengatasinya, tapi di sini masih ada keraguan tentang bagaimana hal ini terjadi. 🙏
 
ini kasus yang sedang beredar tentang MBG di SMPN 1 Wedi, nih... kalau asli bermasalah, kan? aku pikir apa yang harus dilakukan adalah investigasi lebih lanjut tentang bagaimana mereka bisa salah dalam menyajikan makanan. apalagi karena beberapa korban sudah mengkonsumsi makanan sebelum gejala muncul... itu artinya ada keterlibatan dari korban dalam hal ini, dan aku pikir harus ada penanggung jawabannya.
 
Wah, gak kepercayaan sama makanan kuy! Padahal makanannya gratis juga 🤣. Apa lagi kalo kamu tahu siapa yang masaknya? Saya yakin bakinya belum sempurna 😂. Tapi serius, ini hal yang perlu diatasi lebih cepat. Kalau gini punya kemungkinan terjadi lagi, apa yang kita lakukan ya? 🤔 Moga-moga itu tidak terjadi lagi di SMPN 1 Wedi, dan makanannya pasti sudah di-bagikan lagi dengan benar 😊
 
Makasih pihak sekolah itu, kan? Mereka membagikan nasi gratis, tapi ternyata menyebabkan walaupun hanya sedikit korban... tapi masih salah apa lagi kalau tidak patenasi pengawasan. Saya harap sekolah ini bisa mengambil pelajaran dari kesalahannya dan meningkatkan kepatuhannya dalam hal pemanenan dan penanganan makanan.
 
ini kabar kampus yang sering memperkenalkan konsep 'Menghargai Masyarakat' tapi malah membuat anak-anak kami jadi korban... siapa nih yang bertanggung jawab atas keamanan makanan di SMPN 1 Wedi? kalau di sini, ada yang bisa ditebakin, mungkin karena sedang dalam phase promosi 'Menghargai Makanan Tradisional' dan mereka memakai kontainer yang tidak enak. tapi paham ya kalau kampus ini juga memproyeksikan diri sebagai contoh baik di desa, tapi apa yang terjadi sebenarnya? mungkin kita harus lihat dari jati diri sendiri, bukan hanya sekedar promosi.
 
🤦‍♂️ ini nggak cuma tentang student yang makan MBG yang salah, tapi juga tentang apakah sekolah punya sistem yang baik untuk memastikan keamanan dan kesehatan anak-anak mereka 🤔. kalau mbg yang disediain oleh sekolah itu salah, toh apa lagi yang bisa salah?

saya rasa perlu ada review lebih lanjut tentang pengelolaan makanan sekolah ini, apakah ada prosedur yang sudah diatur dan diikuti dengan baik 📝. kalau tidak, maka bisa jadi seperti ini, di mana anak-anak sekolah kehilangan nyawanya karena salah satu hal kecil 🤕.

tapi saya juga ingat, sekolah-sekolah harus dihormati sebagai tempat belajar dan pertumbuhan anak-anak muda. jika bisa dilakukan, maka harus ada peningkatan dari segala pihak untuk memastikan keselamatan anak-anak lebih baik 🌟.
 
Makasih ya, tapi siapa tahu nggak ada yang bertanggung jawab tentang apa yang terjadi ke those anak-anak. Mereka makan breakfast kanan-kanan (free breakfast) dan lalu jadi korban. Kalau ada yang salah itu dari admin sekolah, saya harap mereka bisa jujur dan bantu mengatasi masalah ini.

Saya penasaran juga tentang bagaimana sistem kesehatan di desa Wedi bisa tidak siap untuk ini. Mereka ada puskesmas ya, tapi sepertinya masih banyak yang harus diperbaiki. Saya rasa ini bukanlah kegagalan sekolah atau orang tua, melainkan kesalahan yang bisa terjadi pada siapa pun.

Tapi kita harus waspada juga, makanan itu kan sudah dimakan oleh banyak anak-anak dan keluarga mereka. Jika kita tidak berhati-hati, mungkin kejadian ini akan diulang.
 
ini kisah yang buat penasaran, siapa tahu sebenarnya makanan yang berbahaya itu dari mana aja? mungkin karena masih banyak sekolah di daerah ini yang belum memiliki standar food safety yang baik, jadi paham ya kalau terjadi kecelakaan seperti ini.

saya ingat kalau ketika saya masih sekolah, kita tidak pernah diberikan makanan gratis di sekolah. tapi sekarang sudah banyak sekolah yang memberikan makanan gratis karena mereka ingin membantu murid-muridnya. tapi apakah ada yang memikirkan tentang keamanan food itu? itu yang penting banget, karenanya kita harus selalu berhati-hati saat mengonsumsi makanan.

ini kisah tentang kesalahan yang bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan. kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan seperti ini agar tidak terjadi lagi di masa depan. 🤦‍♂️
 
Gue pikir kalau ini masalah keamanan makanan yang harus diwaspadai oleh semua orang tua. Padahal kalau seseorang anak masih bawah umur nanti apa yang akan terjadi jika mereka konsumsi makanan yang rusak? Gue rasa sekolah harus bertanggung jawab dalam hal ini, apalagi kalau ada perencanaan untuk memberikan program MBG. Kita harus berhati-hati dan memantau kesehatan anak-anak lebih baik lagi! 🤒
 
Kalau nonton drama aja, siapa bilang makanan kampus itu boleh banget 🤔? Kita lihat 35 anak SMP itu kena sakit setelah makan breakfastnya, dan masih banyak lagi yang mungkin punya masalah sama. Tapi apa yang bisa kita lakukan kalau ini bukan isu pemerintah atau korupsi? Sekadar pertanyaan lagi tentang keamanan sekolah sih... Bagaimana caranya ngerakinya agar tidak terjadi sesuatu seperti ini lagi? 🤷‍♂️
 
🤕 Wah, ini benar-benar mengejutkan! Aku pikir sekolah sudah lama tidak pernah ada kasus seperti ini sebelumnya. Mungkin perlu dilakukan penilaian kembali tentang sistem gizi dan keamanan di sekolah. Kalau ya, aku harap sekolah SMPN 1 Wedi bisa belajar dari kesalahan ini dan membuat perubahan agar tidak terjadi lagi kesamaan ini di masa depan. 🤗
 
Aku penasaran kapan sekolah bisa salah begitu parah... makanan gratis yang dianggap aman oleh guru pasti sudah terinfeksi virus itu sejak awal. Kalau tidak sih, bagaimana mungkin semua muridnya menginjak 35 orang bisa sakit sekaligus? 🤔 Tapi wajar aja, SMPN 1 Wedi ini pasti jauh dari benar-benar profesional ya...
 
apa lagi bocornya... 35 mahasiswa SMPN 1 Wedi klaten ini pasti kena makan buktanya sih... dan ada lagi yang ngerasa tidak enak apa-apa tapi masih bisa jalan aja. aku yakin kalau aku ngerjain SMU, aku akan pikir hal ini gampang banget. kalau di rumah aku hanya butuh cari obat-obatan, aku sih lebih aman dulu. dan siapa yang bilang itu dari orang kesehatan itu bukan punya masalah sama sekali...
 
🤕 Wah, gue penasaran apa yang salah di MBG itu... biasanya sih sudah ada pengujian sebelum dipakai kan? apalagi kalau itu nasi dan makanan kering seperti itu. Gue pikir sekolah harus lebih teliti dalam memastikan keamanan makanan yang mereka tawarkan, terutama bagi anak-anak yang masih muda dan rentan terhadap penyakit.
 
🤯 ini bikin kejutan banget, nih! bagaimana kalau kita pikir dulu siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan makanan di sekolah? 🤔 semoga pemerintah dan otoritas setempat bisa langsung mengambil tindakan untuk mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. tapi kayaknya penting juga kita perhatikan agar tidak ada lagi kejadian seperti ini di masa depan 🤞.
 
Gak percaya aja, siapa ngerasa mau makan program MBG itu? Mau tahu, aku sendiri pernah menerima beasiswa di luar negeri dan ada kesempatan aku mencoba makanan yang asing, tapi aku tidak punya rasa sakit seperti ini 🤢. Siapa nih yang bertanggung jawab atas program MBG itu? Kali ini siapa yang nggak perhatikan keamanan makanan? Aku doang khawatir banget kalau aksi ini bisa jadi contoh bagi anak-anak lain di sekolah.
 
kembali
Top