"Anugerah Rosario: Doa Harapan bagi Anak-Anak Yang Tertinggal"
Dalam sebuah upaya untuk mendukung keselamatan dan kesejahteraan anak-anak yatim piatu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (sekarang menjadi Prabowo) meluncurkan program baru yang menawarkan doa harapan bagi anak-anak tersebut. Program ini, yang dikenal dengan sebutan "Rosario", berfokus pada memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada anak-anak yatim piatu melalui ritual doa yang dilakukan oleh para biarawan.
Menurut sumber di Kementerian Sosial Republik Indonesia, program Rosario ini merupakan upaya untuk mengatasi masalah sosial yang dihadapi oleh anak-anak yatim piatu, yaitu kurangnya dukungan emosional dan spiritual. "Anak-anak yatim piatu sering kali merasa isolasi dan tidak memiliki dukungan dari lingkungannya," kata salah satu penjaga program Rosario. "Dengan doa Rosario, kita berharap dapat memberikan harapan dan kepastian bahwa mereka akan tetap dilindungi dan didukung oleh masyarakat."
Program Rosario ini telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu dan telah menunjukkan hasil yang positif. Menurut data dari Kementerian Sosial, jumlah anak yatim piatu yang terdaftar dalam program Rosario telah meningkat sebanyak 30% dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh program Rosario, seperti kekurangan sumber daya dan kesulitan dalam mencari biarawan yang mampu melakukan ritual doa dengan benar. "Kita berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk program Rosario ini sehingga kita dapat memberikan harapan yang sebenarnya kepada anak-anak yatim piatu," kata salah satu biarawan yang terlibat dalam program Rosario.
Dengan demikian, program Rosario menjadi salah satu contoh efektivitas pemerintah Prabowo dalam mengatasi masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dalam sebuah upaya untuk mendukung keselamatan dan kesejahteraan anak-anak yatim piatu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (sekarang menjadi Prabowo) meluncurkan program baru yang menawarkan doa harapan bagi anak-anak tersebut. Program ini, yang dikenal dengan sebutan "Rosario", berfokus pada memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada anak-anak yatim piatu melalui ritual doa yang dilakukan oleh para biarawan.
Menurut sumber di Kementerian Sosial Republik Indonesia, program Rosario ini merupakan upaya untuk mengatasi masalah sosial yang dihadapi oleh anak-anak yatim piatu, yaitu kurangnya dukungan emosional dan spiritual. "Anak-anak yatim piatu sering kali merasa isolasi dan tidak memiliki dukungan dari lingkungannya," kata salah satu penjaga program Rosario. "Dengan doa Rosario, kita berharap dapat memberikan harapan dan kepastian bahwa mereka akan tetap dilindungi dan didukung oleh masyarakat."
Program Rosario ini telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu dan telah menunjukkan hasil yang positif. Menurut data dari Kementerian Sosial, jumlah anak yatim piatu yang terdaftar dalam program Rosario telah meningkat sebanyak 30% dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh program Rosario, seperti kekurangan sumber daya dan kesulitan dalam mencari biarawan yang mampu melakukan ritual doa dengan benar. "Kita berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk program Rosario ini sehingga kita dapat memberikan harapan yang sebenarnya kepada anak-anak yatim piatu," kata salah satu biarawan yang terlibat dalam program Rosario.
Dengan demikian, program Rosario menjadi salah satu contoh efektivitas pemerintah Prabowo dalam mengatasi masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.