Tiga anggota TNI di Gowa diperiksa terkait dugaan peras sopir travel Rp 30 juta. Dua hari kemarin, sekelompok terduga itu menangkap mobil travel Aidil Isra yang melaju dengan kecepatan tinggi dan mengatakan korban membawa tenaga kerja ilegal, lalu meminta uang puluhan juta agar permasalahan berhenti. Setelah dihentikan, mereka memeriksa surat-surat serta kondisi mobil kemudian melakukan negosiasi uang damai dan Aidil Isra melaporkan ke Polres Makassar.
Tiga prajurit TNI yang bertugas tersebut diduga melakukan pemerasan. Dalam kasus ini ada pula warga sipil tiga orang dan satu di antara mereka diduga oknum polisi terlibat.
Kemudian pihak Kodam beraksi dan meminta intensif terhadap para pelaku dari TNI sehingga pembuktian diperlukan untuk sanksi yang berat.
Sementara itu, korban Aidil Isra mengatakan ia diperas dengan dibujuk oleh terduga ini dan uang tersebut didapatkan melalui mobile banking.
Hal yang ditimbulkan kesan mengkhawatirkan adalah ketika di tangan Aidil Isra ada surat-surat dan STNK serta foto KTP korban sebagai bukti karena dia tidak membawa identitas. Pihak TNI bertindak dengan berani terhadap pelaku yang melanggar hukum.
Tiga prajurit TNI yang bertugas tersebut diduga melakukan pemerasan. Dalam kasus ini ada pula warga sipil tiga orang dan satu di antara mereka diduga oknum polisi terlibat.
Kemudian pihak Kodam beraksi dan meminta intensif terhadap para pelaku dari TNI sehingga pembuktian diperlukan untuk sanksi yang berat.
Sementara itu, korban Aidil Isra mengatakan ia diperas dengan dibujuk oleh terduga ini dan uang tersebut didapatkan melalui mobile banking.
Hal yang ditimbulkan kesan mengkhawatirkan adalah ketika di tangan Aidil Isra ada surat-surat dan STNK serta foto KTP korban sebagai bukti karena dia tidak membawa identitas. Pihak TNI bertindak dengan berani terhadap pelaku yang melanggar hukum.