Tanggung Keputusan Presiden, Hambatan Penerima Bansos di Gegara Terjadi: 249 Orang Diblokir
Banyaknya penerima bantuan sosial (bansos) yang mengajukan kasus terhadap Kecamatan Gegara, Jawa Barat, akhirnya mengakumulasi jawaban dari pihak berwenang. Menurut sumber terdekat, tidak kurang dari 249 orang yang menerima bantuan sosial di Gegara telah diblokir oleh sistem keamanan teknologi. Kasus tersebut melibatkan keluhan akan penolakan beberapa pengajuan kredit kepada pemilik usaha kecil (UKM) di Kecamatan Gegara, Jawa Barat.
Pihak pengurus UKM mengeluh bahwa keputusan yang diberikan oleh Bank Pembangunan Daerah Tangsel (BPTT) telah tidak adil. Mereka berharap agar kebijakan tersebut dapat segera ditinjau kembali sehingga mereka dapat menerima kredit yang telah diajukan.
Saat ini, BPTT sedang menginvestigasi kasus tersebut dan akan menyelidiki semua kejadian yang terjadi. Kepala BPTT Tangsel berharap agar semuanya dapat segera diatasi sehingga penerima bantuan sosial dapat menerimanya dengan lancar.
"Saya sangat memahami perasaan pengajukan, kami akan meninjau kasus tersebut kembali dan melakukan semua tindakan yang diperlukan," katanya.
Kasus ini menunjukkan bahwa sistem keamanan teknologi yang digunakan oleh BPTT telah menjadi salah satu penyebab utama hambatan bagi penerima bantuan sosial.
Banyaknya penerima bantuan sosial (bansos) yang mengajukan kasus terhadap Kecamatan Gegara, Jawa Barat, akhirnya mengakumulasi jawaban dari pihak berwenang. Menurut sumber terdekat, tidak kurang dari 249 orang yang menerima bantuan sosial di Gegara telah diblokir oleh sistem keamanan teknologi. Kasus tersebut melibatkan keluhan akan penolakan beberapa pengajuan kredit kepada pemilik usaha kecil (UKM) di Kecamatan Gegara, Jawa Barat.
Pihak pengurus UKM mengeluh bahwa keputusan yang diberikan oleh Bank Pembangunan Daerah Tangsel (BPTT) telah tidak adil. Mereka berharap agar kebijakan tersebut dapat segera ditinjau kembali sehingga mereka dapat menerima kredit yang telah diajukan.
Saat ini, BPTT sedang menginvestigasi kasus tersebut dan akan menyelidiki semua kejadian yang terjadi. Kepala BPTT Tangsel berharap agar semuanya dapat segera diatasi sehingga penerima bantuan sosial dapat menerimanya dengan lancar.
"Saya sangat memahami perasaan pengajukan, kami akan meninjau kasus tersebut kembali dan melakukan semua tindakan yang diperlukan," katanya.
Kasus ini menunjukkan bahwa sistem keamanan teknologi yang digunakan oleh BPTT telah menjadi salah satu penyebab utama hambatan bagi penerima bantuan sosial.