Dua proyek strategis dari Indonesia Investment Authority (INA) di Sumatera, yaitu Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB) dan Belawan New Container Terminal (BNCT), telah berkontribusi sebesar Rp482 triliun terhadap perekonomian Indonesia. Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), proyek-proyek tersebut telah menciptakan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat di wilayah Sumatera.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa tol BTB yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni dengan Lampung Tengah diproyeksikan akan meningkatkan kontribusi pada Pendapatan Nasional Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp400 triliun hingga tahun 2067. Sementara itu, pengembangan BNCT di Sumatera Utara diperkirakan menghasilkan nilai tambah ekonomi sekitar Rp82 triliun hingga 2072.
Selain kontribusi pada perekonomian, kedua proyek tersebut juga telah menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang signifikan. Tol BTB berhasil memangkas waktu tempuh Bakauheni-Bandar Lampung dari lima jam menjadi dua jam, berpotensi menghemat biaya logistik lebih dari Rp170 triliun. Proyek ini juga berkontribusi pada sekitar 20.000 lapangan kerja per tahun dan diperkirakan mengurangi emisi COβ sebesar 1,6 juta ton.
Sementara itu, pengembangan BNCT telah menciptakan sekitar 4.400 lapangan kerja per tahun, menghasilkan pendapatan fiskal Rp15 triliun, dan berkontribusi pada pengurangan emisi COβ sekitar 3,4 juta ton.
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan bahwa laporan tersebut menegaskan komitmen INA dalam menciptakan kesejahteraan bagi generasi mendatang serta mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. "Laporan ini mencerminkan bagaimana kemitraan investasi strategis jangka panjang dapat mengubah modal menjadi nilai ekonomi dan sosial yang berkelanjutan," katanya.
Dengan demikian, kedua proyek tersebut telah menunjukkan bahwa INA memang memiliki komitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia berkelanjutan.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa tol BTB yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni dengan Lampung Tengah diproyeksikan akan meningkatkan kontribusi pada Pendapatan Nasional Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp400 triliun hingga tahun 2067. Sementara itu, pengembangan BNCT di Sumatera Utara diperkirakan menghasilkan nilai tambah ekonomi sekitar Rp82 triliun hingga 2072.
Selain kontribusi pada perekonomian, kedua proyek tersebut juga telah menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang signifikan. Tol BTB berhasil memangkas waktu tempuh Bakauheni-Bandar Lampung dari lima jam menjadi dua jam, berpotensi menghemat biaya logistik lebih dari Rp170 triliun. Proyek ini juga berkontribusi pada sekitar 20.000 lapangan kerja per tahun dan diperkirakan mengurangi emisi COβ sebesar 1,6 juta ton.
Sementara itu, pengembangan BNCT telah menciptakan sekitar 4.400 lapangan kerja per tahun, menghasilkan pendapatan fiskal Rp15 triliun, dan berkontribusi pada pengurangan emisi COβ sekitar 3,4 juta ton.
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan bahwa laporan tersebut menegaskan komitmen INA dalam menciptakan kesejahteraan bagi generasi mendatang serta mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. "Laporan ini mencerminkan bagaimana kemitraan investasi strategis jangka panjang dapat mengubah modal menjadi nilai ekonomi dan sosial yang berkelanjutan," katanya.
Dengan demikian, kedua proyek tersebut telah menunjukkan bahwa INA memang memiliki komitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia berkelanjutan.