2 Orang Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PT Sarana Pembangunan Riau

Tersangka Dugaan Korupsi PT Sarana Pembangunan Riau Berhubungan dengan Blok Migas Langgak, Tercetak Akuntansi yang Tidak Jelas dan Menggunakan Kepemilikan Luar Negeri. Pada 2010-2015, terjadi dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan PT Sarana Pembangunan Riau, perusahaan milik Pemprov Riau. Perusahaan tersebut memiliki hubungan dengan Blok Migas Langgak dan mengelola usaha-usaha di bidang pertambangan.

Direktur Utama PT Sarana Pembangunan Riau, Rahman Akil, dan Direktur Keuangan Debby Riauma Sari, dituduh melakukan pelanggaran dalam pengeluaran keuangan perusahaan. Dugaan korupsi ini terjadi karena proses pengadaan yang tidak berlandaskan itikad baik transparan dan tanggungjawab.

Menurut Wadir Penindakan Kortas Tipidkor Polri, Bhakti Eri Nurmansyah, ditemukan bahwa PT Sarana Pembangunan Riau Langgak melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Kesalahan ini mencakup kesalahan akuntansi dan penggunaan kepemilikan luar negeri yang tidak sesuai dengan prinsip Good And Clean Government (GCG).

Pengadaan yang dilakukan oleh PT Sarana Pembangunan Riau Langgak dalam mengelola Blok Migas Langgak terpilih pada 2009 dan berakhir pada tahun 2030. Namun, ditemukan bahwa perusahaan melakukan pengeluaran keuangan yang tidak sesuai dengan prinsip GCG.

Potensi kerugian keuangan negara dalam kasus ini mencapai Rp33,2 miliar. Dua tersangka dijerat Pasal 2 dan/atau Pasal 3 Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 Tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2001.
 
aku pikir ini bikin rasa tidak nyaman deh. korupsi di Indonesia lagi-lagi terjadi di perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan proyek-proyek negara. tapi, aku rasa kita harus jujur dan terbuka tentang hal ini agar bisa mengatasi masalahnya. apa yang ada di dalam akuntansi yang tidak jelas itu, kita harus punya penjelasan yang jelas dan transparan. aku harap pihak korporasi itu bisa mengatasi kesalahan-kesalahan yang ada dan menjadi lebih transparan dalam pengelolaannya.
 
Gue pikir salah satu masalah utama ini adalah kita nggak pernah belajar dari kesalahan masa lalu. PT Sarana Pembangunan Riau Langgak ini udah dugaan korupsi sejak 2010-2015, tapi apa yang terjadi? Kita masih terus-menerus membawa masalah ini ke tanah air. Gue rasa ini salah satu contoh bahwa kita perlu lebih berhati-hati dalam pengelolaan keuangan dan pengadaan. Jika kita tidak belajar dari kesalahan masa lalu, maka kesalahan-kesalahan itu akan terus terulang. 🤦‍♂️ Kita harus memastikan bahwa perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dapat beroperasi dengan jelas dan transparan.
 
aku penasaran banget kenapa perusahaan bisa begitu sembarangan denggung pengadaan yang besar seperti itu, tapi gampang banget untuk terdeteksi! aku pikir kalau di sini ada kesalahan akuntansi yang membuat perusahaan kehilangan Rp33,2 miliar, itu tidak mainkan main. aku rasa harusnya ada moree pengecekan dan audit dari otoritas terkait sebelum perusahaan bisa melakukan pengadaan yang begitu besar. tapi aku juga tahu kalau korupsi sering terjadi di Indonesia, jadi aku tidak menyangka kalau perusahaan-perusahaan besar seperti ini bisa melakukan hal seperti ini!
 
Aku rasa ini kayak ngeluh kayak bule-bule yang selalu ngejek kita bangsa Indonesia. Kita harus lebih teliti dan tidak terlalu cepat percaya dugaan korupsi. Apalagi kalau korupsi ini melibatkan Blok Migas Langgak, ya? Mereka adalah perusahaan yang sangat dipercayai oleh pemerintah, jadi kita tidak boleh langsung menuduhnya tanpa bukti yang cukup.

Aku juga khawatir kalau korupsi ini hanya akan memperburuk reputasi negara kita. Kita harus lebih fokus pada pembangunan ekonomi yang seimbang dan transparan, bukan hanya menghukum orang-orang yang terlibat dalam korupsi.

Namun, aku juga tidak bisa menyangkal bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh PT Sarana Pembangunan Riau Langgak. Kita harus memperhatikan apakah mereka benar-benar melakukan pelanggaran dalam pengeluaran keuangan perusahaan. Kalau benar, maka mereka harus bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

Aku harap pemerintah kita bisa lebih bijak dan tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan. Kita harus memastikan bahwa korupsi ini ditangani dengan adil dan transparan. 🙏
 
kembali
Top