19 Orang Diperiksa terkait Mahasiswa Unud Tewas Jatuh di Kampus

Polda Nusa Tenggara Barat memeriksa 19 orang saksi terkait korban tewas mahasiswa Unud. Mereka adalah teman, dosen, dan orang tua dari korban, yang bernama Timothy Anugerah Saputra. Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan bahwa korban jatuh dari lantai empat Gedung FISIP Unud.

Terdapat tiga orang saksi yang melihat korban keluar dari lift di lantai empat, kemudian duduk di lokasi ditemukannya tas dan sepatu milik korban. Namun, karena tidak saling mengenal, mereka tidak menyampaikan apa pun tentang peristiwa tersebut.

Tiga orang saksi lain melihat korban melepaskan sepatu di lokasi tersebut, namun tidak ada yang melihat saat korban terjatuh atau melompat. Polisi juga menemukan bahwa CCTV di lantai keempat Gedung FISIP Unud rusak, tetapi telah membuka rekaman CCTV untuk diperiksa.

Kapolsek Denpasar Barat mengatakan bahwa tidak ada saksi yang menyampaikan peristiwa tersebut sebelumnya. "Dari saksi-saksi yang kami minta keterangan, tidak ada yang menyampaikan atau menyebutkan bahwa selama ini mengetahui adanya perundungan yang dialami oleh korban," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana membantah bahwa CCTV yang dimiliki Kampus Unud rusak. Menurutnya, terdapat beberapa titik buta di areal kampus yang tidak tertangkap oleh CCTV, sehingga potongan kejadian tidak didapatkan secara utuh.
 
Gue pikir ini adalah contoh bagus bagaimana sistem pemeriksaan korban kecelakaan bisa menjadi masalah. Kalau gak ada saksi yang mau menyampaikan apa-apa, nggak bisa dipastikan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Timothy. Maka dari itu, perlu ada peningkatan kesadaran masyarakat dan sistem keamanan di Unud agar semua korban bisa mendapatkan perlindungan yang adil 💡

Sementara itu, gue juga tanya apa asalnya CCTV-nya rusak? Apakah ada kerja sama antara pemeriksaan korban dan Kampus Unud yang salah? Perlu dipertimbangkan agar tidak ada korban lagi kehilangan hak-haknya. 💔
 
Maksudnya sih apa nih? Jadi korban itu jatuh dari lantai empat Gedung FISIP Unud, tapi sebelum itu kira-kira bagaimana ya? Polisi udah cek saksi-saksi, tapi mereka tidak punya informasi apa-apa tentang peristiwa tersebut. Maksudnya kalau ada yang melihat korban keluar dari lift atau duduk di lokasi ditemukannya tas dan sepatu, tapi mereka tidak bisa berbicara karena tidak kenal sih.

Aku rasa ini membuat kasus semakin misterius, ya? Dan polisi kira-kira bagaimana cara memecahkan masalah ini nih? Mungkin ada yang bisa memberikan informasi atau klarifikasi tentang apa yang terjadi sebelum korban jatuh.
 
Maksudnya sih, kalau korban jatuh dari lift tapi tidak ada saksi yang melihatnya terjatuh atau melompat, itu sudah susah banget untuk memastikan apa yang terjadi. Dan gak ngerti sih kalau CCTV rusak tapi masih bisa membuka rekaman. Mungkin ada yang salah di antara pihak polisi dan kampus Unud tentang itu.
 
Wahhhhh 🤯, aku pikir ada yang salah sama sekali 🙅‍♂️! Jika korban jatuh dari lift di lantai empat Gedung FISIP Unud, siapa lagi orang yang bisa melihat hal ini? 🤔 Polisi harus cari lebih banyak saksi lagi 😒, tapi ternyata hanya 3 orang saksi yang melihat keluar dari lift, tapi tidak ada yang bisa bilang apa-apa! 😂

Aku pikir CCTV yang rusak itu memang benar 📹, kampus Unud memang memiliki beberapa titik buta di arealnya, sehingga potongan kejadian tidak didapatkan secara utuh. Jadi, polisi harus cari bukti lain untuk mengatasi kasus ini 🔍. Aku rasa ini tidak adil sama sekali 💔.
 
Pernah aja ngeton, siapa yang pikir korban itu jatuh karena ada perundungan? Tapi apa pun penyebabnya, penting doang bahwa korban kita selamat, tapi gini saja, korban kita warga Unud mati. Aku rasa polisi harus lebih cepet memperhatikan hal ini, bukan kejar saksi yang ngomong aja. CCTV rusak, tetapi apa karna itu saksi yang tidak mau ngomong? Atau mungkin karena ada sesuatu yang nggak jelas? Aku ingin tahu apa benarnya, tapi aku rasa polisi harus lebih teliti dan jujur, bukan biarkan hal ini menjadi kekerasan terhadap mahasiswa Unud.
 
Kasus Timothy Anugerah Saputra memang bingung banget, ya? Kita lihat ada 19 orang saksi, tapi hanya 3 orang aja yang melihat korban keluar dari lift, dan juga melihat sepatu milik korban jatuh. Tapi siapa tahu apa yang mereka rasakan di saat itu? Mungkin mereka sedih, mungkin mereka panik, atau mungkin mereka tidak bisa berbicara tentang peristiwa tersebut. Kita juga lihat bahwa ada 3 orang saksi lain yang melihat sepatu milik korban melepaskan, tapi tidak ada yang melihat saat korban terjatuh atau melompat. Tapi ini adalah contoh bagaimana kita seringkali tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita. Kita harus lebih waspada dan percaya diri untuk mengakui kesalahan atau ketidakpastian kita.
 
Wah, ini cerita nyata banget! Makasih polisi yg punya hati untuk mencari benar apa yang terjadi pad korban Timothy. Tapi kenapa CCTV di lantai keempat Gedung FISIP Unud rusak? Apa sih ada yang salah lagi di kampus ini? Saya harap pihak Universitas Udayana bisa meluruskan kebenaran dan memberikan jawaban yang jujur tentang apa yang terjadi pad Timothy. Mari kita doakan agar keadilan dapat diteraih 🙏💕
 
Korban Timothy itu jatuh dari lantai empat Gedung FISIP Unud... tapi gini juga bisa terjadi sih, kita harus berhati-hati tidak menggambarkan apa yang belum terungkap. Saksi-saksi dari lift itu malah tak ngapain, ayo bukan jadi sasaran. Saya rasa CCTV-nya rusak juga bisa dipertimbangkan sebagai alasan buat korban jatuh dari lantai empat... toh gampang banget terjadi kecelakaan itu sih
 
Mau ngobrol ngeceh aja sih dengan korban kasus Timothy... ternyata ada 3 saksi di lift dulu, tapi gak mau ngomongin sama sama... kalau kamera CCTV rusak, itu jadi kabut sih... siapa tahu potongan kejadian utuh-utuh nanti kan? 🤔👀
 
Aku rasa kalau ada kecelakaan tapi korban jatuh dari lift lagi nggak bisa dibayangkan 🤯. Tapi apa sih yang bikin CCTV di Gedung FISIP Unud rusak itu? Mungkin karena terlalu banyak kejadian seru ya, hehe. Saksi-saksi juga jadi tidak mau bicara tentang peristiwa tersebut, mungkin karena takut dipanggil lagi oleh polisi 🤷‍♂️. Aku rasa kalau ada yang meminta bantuan untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya di Gedung FISIP Unud aja ya, dan bukan langsung mempermasalahkan CCTV atau saksi-saksi.
 
Aku rasa ini jadinya karena korban itu bisa terlalu banyak berjalan sendirian di lantai empat Gedung FISIP Unud, bukan? Aku pikir korban itu harus memiliki ponsel dengan GPS dan kamera yang bisa merekam semuanya. Jika tidak, bagaimana polisi bisa yakin tentang apa yang terjadi? Dan siapa bilang CCTV di lantai keempat Gedung FISIP Unud rusak sebenarnya? Aku rasa itu hanya cara untuk menyembunyikan kebenaran.
 
Pokoknya korban itu jatuh dari lantai empat, siapa tahu apa yang bikin dia terjun? Kalau liftnya kerusakan atau tidak? Polisi punya saksi, tapi semua saksi itu gak bisa mengenali satu sama lain, gimana caranya kan? Seperti ada sesuatu yang tidak jelas. Dan CCTV-nya rusak, sepertinya tidak mau dipakai oleh oposisi. Saya pikir mungkin ada hal yang tidak terbuka di balik kejadian ini 🤔
 
Dulu pernyataan Kapolsek Denpasar Barat memang terkesan agak menyesatkan, tapi sekarng aku pikir ada alasan untuk itu. Kalau bukan karena semua saksi tidak saling kenal, maka apa lagi yang bisa jadi? Mungkin korban benar-benar sendirian saat keluar dari lift dan jatuh. Tapi, aku rasa polisi harus lebih teliti dulu sebelum menyimpulkan hal apapun. Kalau ada CCTV rusak, itu bukan berarti kejadian tidak didokumentasikan, tapi mungkin ada kesalahan dalam pemeliharaan sistem itu saja. Dan apa dengan saksi yang melihat korban melepaskan sepatu? Mungkin itu juga bisa jadi hal yang biasa-biasa aja di campus.
 
Gue pikir ini kayak permainan teka-teki sih... korban jatuh dari lantai empat karena apa? Kita tidak tahu. Tapi aksi-aksi yang terjadi setelahnya, itu kayak seperti peraturan game. Saksi-saksi yang melihat korban keluar lift tapi tidak menyampaikan apa-apa, kayak keputusan untuk menyembunyikan informasi. Dan yang rusak CCTV, itu kayak seperti kamera pikiran kita sendiri, yang tidak bisa mengakses segalanya. Gue rasa ada sesuatu yang tidak masuk akal di sini...
 
kembali
Top