Dua puluh lima orang mengancam membantu menyelidiki tewasnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang jatuh di lantai empat Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi menyatakan tidak menemukan bukti perundungan terhadap korban sebelumnya.
Pada hari itu, polisi memeriksa 19 orang saksi yang diduga melihat kejadian tersebut, termasuk teman-teman dan dosen korban. Namun, dari hasil pemeriksaan mereka, tak ada satu pun orang yang menyatakan melihat seluruh proses jatuhnya korban.
Saksi-saksi ini tidak dapat memberikan informasi tentang adanya perundungan sebelum tewasnya korban karena belum pernah berkenalan dengan korban. Namun, ketika mereka duduk di tempat kejadian, mereka melihat sepasang kaki yang ditinggalkan oleh korban.
Saksi lain melihat sepatu yang hilang dan juga mengakui bahwa ada saksi yang menoleh ke arah tempat terakhir korban dengan kecepatan tinggi. Namun, tidak ada satu pun orang yang dapat menyatakan melihat seluruh proses jatuhnya korban.
Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi mengungkap bahwa informasi tentang kejadian ini bisa didapatkan dari ponsel korban. Pernyataan tersebut sudah disampaikan kepada ibu dan ayah korban ketika mereka dimintai keterangan.
Polisi juga menemukan CCTV yang rusak di lantai empat Gedung FISIP Unud. Menurut Kapolsek Denpasar Barat, CCTV tersebut tidak memiliki kelemahan penginderaan dan sudah terekam saat korban masuk ke gedung dan saat jatuh.
Pada hari itu, polisi memeriksa 19 orang saksi yang diduga melihat kejadian tersebut, termasuk teman-teman dan dosen korban. Namun, dari hasil pemeriksaan mereka, tak ada satu pun orang yang menyatakan melihat seluruh proses jatuhnya korban.
Saksi-saksi ini tidak dapat memberikan informasi tentang adanya perundungan sebelum tewasnya korban karena belum pernah berkenalan dengan korban. Namun, ketika mereka duduk di tempat kejadian, mereka melihat sepasang kaki yang ditinggalkan oleh korban.
Saksi lain melihat sepatu yang hilang dan juga mengakui bahwa ada saksi yang menoleh ke arah tempat terakhir korban dengan kecepatan tinggi. Namun, tidak ada satu pun orang yang dapat menyatakan melihat seluruh proses jatuhnya korban.
Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi mengungkap bahwa informasi tentang kejadian ini bisa didapatkan dari ponsel korban. Pernyataan tersebut sudah disampaikan kepada ibu dan ayah korban ketika mereka dimintai keterangan.
Polisi juga menemukan CCTV yang rusak di lantai empat Gedung FISIP Unud. Menurut Kapolsek Denpasar Barat, CCTV tersebut tidak memiliki kelemahan penginderaan dan sudah terekam saat korban masuk ke gedung dan saat jatuh.