Dua kecamatan di Tapanuli Utara, paru-paru bumi di Sumatera Utara, masih terisolir karena banjir. Kecamatan Parmonangan dan Adiankoting, di mana jalan penghubung lumpuh, tidak memiliki akses jalan, listrik, maupun komunikasi. Kondisi ini telah berlangsung selama lima hari dan memerlukan bantuan darurat dari TNI dan Polri.
Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat mengatakan bahwa dua kecamatan ini terkena dampak parah banjir yang menyebabkan jalan penghubung lumpuh. "Satu-satunya akses ke Tapanuli Tengah itu dari Taput. Jalan yang sudah dibuka baru sampai kilometer 30 dari total 38 kilometer," katanya.
Logistik di desa-desa terisolir semakin kritis, kata Jonius. Warga hanya bisa ditempuh dengan delapan jam berjalan kaki, sementara bantuan darat tidak memungkinkan untuk masuk. Pihaknya mengharapkan bantuan lewat udara untuk desa-desa terisolir yang total ada empat titik.
Saat ini, 175 rumah hilang atau rusak parah, sedangkan 200 rumah lainnya mengalami kerusakan. Pihaknya berencana merelokasi permukiman warga ke wilayah perbukitan yang lebih aman. "Lokasi permukiman saat ini tidak memungkinkan lagi. Tapi untuk relokasi kami membutuhkan regulasi karena harus menggunakan hutan negara," imbuhnya.
Dua desa di Parmonangan dan Adiankoting terkena dampak parah banjir yang menyebabkan jalan penghubung lumpuh. Kondisi ini telah berlangsung selama lima hari dan memerlukan bantuan darurat dari TNI dan Polri.
Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat mengatakan bahwa dua kecamatan ini terkena dampak parah banjir yang menyebabkan jalan penghubung lumpuh. "Satu-satunya akses ke Tapanuli Tengah itu dari Taput. Jalan yang sudah dibuka baru sampai kilometer 30 dari total 38 kilometer," katanya.
Logistik di desa-desa terisolir semakin kritis, kata Jonius. Warga hanya bisa ditempuh dengan delapan jam berjalan kaki, sementara bantuan darat tidak memungkinkan untuk masuk. Pihaknya mengharapkan bantuan lewat udara untuk desa-desa terisolir yang total ada empat titik.
Saat ini, 175 rumah hilang atau rusak parah, sedangkan 200 rumah lainnya mengalami kerusakan. Pihaknya berencana merelokasi permukiman warga ke wilayah perbukitan yang lebih aman. "Lokasi permukiman saat ini tidak memungkinkan lagi. Tapi untuk relokasi kami membutuhkan regulasi karena harus menggunakan hutan negara," imbuhnya.
Dua desa di Parmonangan dan Adiankoting terkena dampak parah banjir yang menyebabkan jalan penghubung lumpuh. Kondisi ini telah berlangsung selama lima hari dan memerlukan bantuan darurat dari TNI dan Polri.