Dalam satu tahun kepemimpinannya, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji mengungkapkan program yang paling berdampak bagi masyarakat Indonesia. Program ini adalah "Genting" atau Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.
Wihaji menjelaskan bahwa program ini telah berdampak dengan cepat dan langsung, tidak memerlukan perencanaan panjang lamanya. Ia mengatakan bahwa program ini dapat mempercepat bantuan kepada masyarakat sehingga dirasakan oleh banyak orang.
"Alhamdulillah, kita punya orang tua asuh yang kita kumpulkan, kemudian itu berbagai institusi, ada korporasi, ada BUMN, ada swasta, ada personal. Kenapa kitab sebut berdampak langsung quick, kerja cepat," kata Wihaji.
Wihaji juga menjelaskan bahwa program ini telah berdampak pada keluarga yang memiliki anak stunting. Ia mengatakan bahwa program ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan bagi keluarga tersebut.
"Kenapa cepat, karena mohon maaf tidak perlu perencanaan, kemudian SPJ-nya tentu karena korporasi yang penting jangan lalui kementerian. Kalau melalui kementerian nanti gratifikasi," imbuhnya.
Wihaji juga menargetkan bahwa pada tahun 2025, ada 1 juta anak asuh yang akan menerima bantuan dari program ini. Ia menjelaskan bahwa penerima manfaat utama dari program ini adalah Keluarga Risiko Stunting (KRS).
"Kenapa ini yang paling kelihatan berdampak dan kasat mata, saya merasakan... itulah kebutuhan hati saya," katanya.
Program "Genting" telah menjadi contoh bahwa dengan kerja sama dan dedikasi, dapat dicapai hasil yang signifikan dalam perubahan masyarakat.
Wihaji menjelaskan bahwa program ini telah berdampak dengan cepat dan langsung, tidak memerlukan perencanaan panjang lamanya. Ia mengatakan bahwa program ini dapat mempercepat bantuan kepada masyarakat sehingga dirasakan oleh banyak orang.
"Alhamdulillah, kita punya orang tua asuh yang kita kumpulkan, kemudian itu berbagai institusi, ada korporasi, ada BUMN, ada swasta, ada personal. Kenapa kitab sebut berdampak langsung quick, kerja cepat," kata Wihaji.
Wihaji juga menjelaskan bahwa program ini telah berdampak pada keluarga yang memiliki anak stunting. Ia mengatakan bahwa program ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan bagi keluarga tersebut.
"Kenapa cepat, karena mohon maaf tidak perlu perencanaan, kemudian SPJ-nya tentu karena korporasi yang penting jangan lalui kementerian. Kalau melalui kementerian nanti gratifikasi," imbuhnya.
Wihaji juga menargetkan bahwa pada tahun 2025, ada 1 juta anak asuh yang akan menerima bantuan dari program ini. Ia menjelaskan bahwa penerima manfaat utama dari program ini adalah Keluarga Risiko Stunting (KRS).
"Kenapa ini yang paling kelihatan berdampak dan kasat mata, saya merasakan... itulah kebutuhan hati saya," katanya.
Program "Genting" telah menjadi contoh bahwa dengan kerja sama dan dedikasi, dapat dicapai hasil yang signifikan dalam perubahan masyarakat.